
Pikirkanlah hal-hal yang di atas, bukan yang di bumi (Kolose 3:2) Adi dan Teguh bekerja di gedung yang sama, Adi berkantor di lantai dasar, Teguh di lantai 31. Setiap hari mereka berangkat dan pulang kerja bersama. Suatu sore, Teguh mengajak Adi segera pulang. Adi menolak karena ia melihat jalan di depan gedung sangat macet. Teguh menjelaskan, dari atas ia bisa melihat kemacetan hanya terjadi sejauh dua blok dari gedung karena ada bis yang mogok, setelah itu sangat lancar. Dari ketinggian ia melihat masalah lebih lengkap dan sekaligus melihat jalan keluarnya. JANGAN FOKUS PADA BESARNYA MASALAH,
Rasul Paulus menasihati agar kita memperbaharui cara berpikir kita Efesus 4:23 meninggalkan cara berpikir yang kanak-kanak 1 Korintus 13:11 berubah memiliki cara berpikir seperti Allajh Roma 12:2 Hendaklah kita menaruh pikiran yang terdapat dalam Kristus Yesus Filipi 2:5 memikirkan perkara yang di atas, bukan yang di bumi (ay. 2), yaitu perkara yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, disebut kebajikan, dan patut dipuji. Sebaliknya, kita membuang perkara yang keliru, najis, curang, pahit, jahat, dan tidak terpuji.
Mungkin saat ini kita sedang menghadapi persoalan. Bila kita memiliki cara berpikir Tuhan, kita bisa melihat persoalan dari sudut pandang Tuhan. Dalam persekutuan dengan Tuhan, dalam sudut pandang Tuhan, firman Tuhan membantu kita melihat persoalan dan sekaligus jalan keluarnya. Dalam menghadapi persoalan, tetap ada damai sejahtera Tuhan, yang melampaui segala akal, memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus.
FOKUSLAH KEPADA TUHAN YANG LEBIH BESAR DARI MASALAH
Komentar